Amira sayang..
Waktu Papa nulis ini, kamu belumlah genap dua
tahun. Kamu masih senang digendong Papa. Kamu masih senang nempel ke Mama. Tapi
Amira… Papa tahu, suatu saat kamu pasti lebih senang berada di luar sana.
Menjelajahi dunia. Berkeliling dunia. Menaklukan dunia. Dan menjadi bagian dari
dunia.
Karena itu Amira…
Papa ingin kamu tahu. Betapa pun kamu
terpesona oleh New York dengan segala kemegahan dan hiruk pikuknya, Betapa pun
kamu terpikat oleh Paris dengan segala romantismenya, Betapa pun kamu terpukau
oleh Cairo dengan segala kemisteriusannya, Betapa pun kamu merasa nyaman oleh
Indonesia dengan segala keindahan alamnya, Atau dimanapun itu.. Papa ingin kamu
tetap kembali ke Makkah dan Madinah.
Agar kamu selalu ingat tentang tujuan hidup kamu.
Agar kamu selalu ingat tentang kemana kamu pada akhirnya.
Karena di Makkah dan Madinah lah kamu bisa lebih merasakan
kehadiranNYA.
Memang Tuhan ada dimana-mana, Tuhan akan selalu ada
dimanapun kamu berada, di kota apapun kamu tinggal, di Negara manapun kamu
berkunjung. Tapi berada di Makkah dan Madinah, berarti membuat kamu untuk
sejenak melepas status dunia kamu, mengenakan ihram, dan diingatkan siapa diri
kamu sebenarnya…
Berada di Makkah dan Madinah bisa memudahkanmu untuk
menyadari bahwa kamu adalah manusia yang tak pantas ditindas, dan kamu adalah
manusia yang tak boleh menjadi penindas. Berada di Makkah dan Madinah
menjadikan kita berada diantara para pecintaNYA, berada di antara para
perinduNYA. Membuat kita menyadari, bahwa masih banyak yang belum kita lakukan
untukNYA. Dan memudahkan kita meruntuhkan istana kesombongan dan keangkuhan
kita.
Jadi Amira anakku sayang, dimanapun kamu kelak akan menetap,
dimanapun kelak kamu akan berkunjung, dimanapun kelak kamu akan menikmati
dunia. Selalu kembali lah pada Makkah dan Madinah. Isi kembali hati dan jiwa
kamu dengan kesadaran akan cintaNYA. Agar kelak kamu sadar dengan sepenuhnya,
saat kamu kembali menjelajahi muka bumi, dimanapun kamu berada, Allah juga
selalu ada disana.
Menemanimu.
[Peluk & Cinta, Dari Papa Mama untuk Amira]
Kuwait, Agustus 2014 - Ruli Amirullah
No comments:
Post a Comment