Amira sayang, saat kamu besar nanti, kamu akan punya banyak memori yang memenuhi kotak kenangan di benak kamu...
Sebenarnya semua kejadian yang pernah kamu alami, adalah yang terbaik
bagimu.
Terbaik dari Tuhan. Untuk kondisimu pada saat itu.
Hanya saja, saat kita suka pada kejadian tersebut, kita akan
menyematkan label ‘kenangan indah’. Sementara pada kenangan yang menyebabkan
kita berlinang air mata, kita akan meletakkannya pada kotak berjudul ‘kenangan
sedih’.
Manusialah yang menciptakan sekat pemisah antara yang disuka dan yang
tidak disuka.
Amira sayang... papa, mama, kamu dan semua orang punya dua kategori kenangan
itu.
Tapi bukankah itu semua hanya kenangan?
Untuk apa kamu berkutat terlalu lama disana?
Itu sudah menjadi kenangan, sayangku.
Lihat saja seperlunya, jangan terlalu banyak.
Agar kamu bisa hidup dengan nyata di saat ini, bukan terbelenggu di
masa lalu yang menjadikan kamu tak bisa melihat pelangi hari ini.
Jadi Amira sayang,
Andai kamu menggunakan masa lalu yang indah untuk mensyukuri bahwa kamu
pernah mengalami hal indah itu, dan mengingat masa lalu yang sedih untuk mensyukuri
bahwa saat ini kamu sudah melewati masa-masa kelabu itu…
Maka alasan apalagi yang membuat kamu bermuram hati di saat ini?
Bersyukurlah atas kenangan indah kamu, karena kamu pernah merasakan
saat-saat bahagia itu..
Dan bernafas legalah atas kenangan sedih kamu, karena saat ini kamu
sudah berjalan melewati masa sulit itu..
Jadi, tersenyumlah Amira..
Sesekali bolehlah kamu melirik ke belakang,
Namun tetaplah menatap ke depan.
Karena sisa hidup kamu ada disana.
Kuwait – Desember 2016
Untuk Amira dari Papa