Saturday, March 18, 2017

[JANJI KETEMU DI SUATU TEMPAT]



 Amira Sayang…
Maukah kamu berjanji pada Papa?
Berjanjilah pada Papa,
Saat kamu dewasa kelak,
Saat kamu sudah berjalan melangkah dalam hidup kamu sendiri
Saat kamu sudah menjadi bagian dari kata-kata rindu papa
Berjanjilah suatu saat nanti kita akan bertemu lagi pada suatu tempat.

Karena Papa Mama ingin kembali bersama kamu,
tertawa bersama kamu, bahagia bersama kamu,

Karena itu Amira sayang,
Berjanjilah kelak kita akan bersua pada suatu tempat dimana sungai-sungai mengalir dibawahnya,
Tempat dimana kita akan duduk santai pada dipan yang tebal
Tempat dimana kain sutera hijau akan menghiasi tubuh-tubuh muda kita
dan gelang-gelang emas berkilau di pergelangan tangan kita..

Maukah kamu berjanji?
Berjanjilah kita akan bertemu ditempat itu!

Tapi Amira sayang,
Jika Papa Mama berangkat lebih dulu,
Maukah kamu, dalam sujudmu,
memohon agar Papa Mama bisa tiba ditempat itu?

Dan Amira sayang,
Jika kelak kamu tiba disana,
Namun kamu tidak menemukan Papa Mama disana,
Maukah kamu memohon belas kasihan pada Sang Maha
Memohon dengan amat sangat

Agar Papa Mama diangkat sehingga dekat denganmu,
Hidup denganmu,
Dan kita menjadi manusia-manusia beruntung yang menghuni surgaNya…

Maukah kamu berjanji pada Papa akan hal itu?

Have a great life my love!

Jangan lupakan janji kita,
Tentang pertemuan di surga kelak!

Kuwait pertengahan Maret 2017
Surat cinta Papa untuk Amira


Sunday, February 19, 2017

You'll Never Alone

Amira Sayang,

Saat kita merasa hampa
Percayalah, bukan Allah yang menjauh dari kita
Tapi kita lah yang sedang melupakanNya
Bukan Allah yang enggan menyapa kita
Tapi kita lah yang terlalu asyik bermain-main mengejar dunia
Bukan Allah yang membiarkan kita
Tapi kita lah yang sering  melewatkan ayat-ayatNya

Jadi Amira sayang,
saat kamu merasa hampa,
Mungkin yang perlu kamu lakukan adalah duduk dalam hening
Mencoba mendengar dalam sunyi
Mendengar suara hatimu yang mungkin sempat terbenam oleh bisingnya dunia
Mencoba melihat dalam gelap
Melihat kasih sayangNYA yang tak bisa kita lihat akibat gemerlap dunia

Saat hanya ada dirimu dan Allah…
Berdoalah,
Berkatalah dalam lirih.
“Ya Allah, ini aku.
hambaMu.

Ijinkan aku kembali mengetuk pintu-pintu cintaMu…”

Kuwait, pertengahan Februari 2017
Untuk Amira,
dari Papa



Thursday, January 26, 2017

Apakah Kamu Tahu yang Papa Tahu?

Amira sayang,

Semakin kamu besar semakin tumbuh pula keinginan-keinginan kamu.
Dan suatu saat keinginan kamu pada akhirnya akan ada yang berseberangan dengan keinginan mama kamu.
Saat itulah mungkin yang sering disebut-sebut orang tentang anak perempuan benar adanya.
Bahwa anak perempuan adalah ‘teman berantem’ mama…
Nah saat kamu bersebrangan dengan mama itulah papa harap kamu inget ttg video yang papa buat ini.
Agar kamu sadar bahwa hidup tidak hanya sebatas yang kamu ketahui.

Have a great life my lovely princess!
Papa Mama always love you..

Kuwait akhir Januari 2017

Ruli Amirullah

*Volumenya jangan lupa dibesarin yaa...


Saturday, January 21, 2017

Episode Akhir Untuk Kita


Amira Sayang,
Mama lagi sedih, karena ibunya mama baru aja meninggal. Makanya minggu lalu kita pulang ke Surabaya. Sedih ya, gara-gara jarak yang jauh antara Kuwait – Surabaya kita jadi gak bisa nganterin ‘Yangti’ ke tempat istirahatnya yang terakhir. kita gak  bisa hadir di pemakamannya. Untung kita bisa hadir saat tahlilan, dan mengirimkan doa-doa untuknya bersama kerabat yang lain.

Amira Sayang,
Sebenernya kita semua akan meninggalkan dunia ini. Papa sendiri tak tahu sampai kapan papa bisa ada disisi kamu. Entah sampai kapan papa bisa tertawa atas celotehan kamu, pedih atas perihnya kamu, bahagia atas bahagianya kamu.
Karena suatu saat papa juga akan tiba di ujung cerita milik papa.

Setiap awal akan ada akhir.
Setiap cerita akan ada penghujung.
Setiap pertemuan akan ada perpisahan.
Itu adalah suatu keniscayaan.

Tapi andai saat itu tiba, papa harap papa tidak sedang melupakan keniscayaan tersebut. Papa harap papa tidak sedang lantang menuding langit. Papa harap papa sedang tidak berada dalam kesenangan duniawi yang menyesatkan. Agar papa bisa menyaksikan episode akhir kisah papa dalam keadaan tenang dan tersenyum.

Amira Sayang,
Saat kamu mengarungi hidup kamu kelak, ingatlah bahwa segala hal akan ada akhirnya.
Dunia ini ada batasnya.
Tawa kamu, sedih kamu, senang kamu, semua akan tiba pada episode akhir.

Siap atau tidak siap, akan ada tamu terakhir yang mendatangi kita.
Suka atau tidak suka, kita harus mengucapkan selamat  tinggal pada orang-orang tercinta dan pada harta dunia kita.
Cepat atau lambat, kita harus merelakan tubuh kita mendingin dan berhenti.

Jadi Amira Sayang,
Teruslah berdoa, mengingat, merayu, mengiba pada Sang Maha Segalanya, agar saat keniscayaan itu tiba pada hadapan kita, kita bisa memperoleh akhir yang baik. 

Ya Rahmaan…
Sekali lagi aku memohon…
Semoga saat malaikat maut menjemput kami kelak, Engkau sedang menjadikan iman kami dalam keadaan yang terbaik..
Aamin..


Kuwait pertengahan Januari 2017
Ruli Amirullah
*mengenang ibu mertuaku,
semoga Allah melapangkan dan meluaskan makamnya, aamiin...

Sunday, January 8, 2017

Ssstt.. Ini Rahasia ya Sayangku!



Amira sayang,
Masalah itu jangan terlalu diperhatiin ya, jangan terlalu dianggap.
Nanti jadinya dia ngelunjak dan bikin kita makin pusing..

Tapi masalah juga jangan disepelein atau dianggap gak ada.
Ntar dia tersinggung dan dendam.
Kalo udah begitu dia bisa aja diam-diam malah ngejatuhin kita dari belakang..

Jadi masalah itu harus dianggap temen. Santai aja ngadepinnya, gak usah tegang, gak usah panik.
Tenang.
Ntar kita malah bisa menemukan solusi jalan keluarnya dengan baik...

Dan sebagaimana layaknya seorang teman, karena saat datang kita terima dengan hati terbuka maka ia pun akan meninggalkan kita dengan baik-baik pula..
Asyik kan?

Btw, mau tau cara menghadapi masalah dengan tenang?
Papa kasih tau ya rahasianya…. J

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
(QS. Ar-Ra’d  : 28)

Selamat menjalani kehidupan sayangku!
Semoga Sang Maha Cinta selalu menjaga langkah-langkah kamu!



Kuwait, Januari 2017
Dari Papa untuk Amira kelak..
*pesen ini sebenernya buat papa sendiri.
Tapi siapa tau bisa berguna buat kamu kelak..

Tuesday, January 3, 2017

"Itu Papa Saya!"



Amira Sayang..
Selama ini salah satu doa Papa adalah berharap kamu jadi kebanggaan Papa..
Papa baru sadar, doa itu kurang lengkap.
Harusnya Papa juga berdoa supaya Papa bisa jadi kebanggaan kamu..

Papa juga sering berdoa agar kamu menjadi anak yang sholehah,
Padahal harusnya Papa terlebih dulu mendoakan agar Papa bisa menjadi Imam yang sholeh

Karena kamu juga punya hak atas Papa,
Hak untuk mendapat bimbingan yang benar
Hak untuk mendapat kebanggaan menjadi anak Papa..

Maafin atas kekurangan doa Papa ya sayang,
Semoga Papa bisa menjadi imam yang sholeh…
Dan suatu saat nanti kamu dengan bangga dan tersenyum bisa menunjuk Papa sambil berkata pada teman disebelah kamu…’itu Papa saya!’



Kuwait awal Januari 2017
Ruli Amirullah
*selama ini tanpa sadar kita sering ‘menuntut’ pada anak..
Demi kebahagiaan anak? Atau demi kebahagiaan kita sendiri?


Tuesday, December 13, 2016

Kotak Kenangan


Amira sayang, saat kamu besar nanti, kamu akan punya banyak memori yang memenuhi kotak kenangan di benak kamu...

Sebenarnya semua kejadian yang pernah kamu alami, adalah yang terbaik bagimu.
Terbaik dari Tuhan. Untuk kondisimu pada saat itu.
Hanya saja, saat kita suka pada kejadian tersebut, kita akan menyematkan label ‘kenangan indah’. Sementara pada kenangan yang menyebabkan kita berlinang air mata, kita akan meletakkannya pada kotak berjudul ‘kenangan sedih’.
Manusialah yang menciptakan sekat pemisah antara yang disuka dan yang tidak disuka.

Amira sayang... papa, mama, kamu dan semua orang punya dua kategori kenangan itu.
Tapi bukankah itu semua hanya kenangan?
Untuk apa kamu berkutat terlalu lama disana?

Itu sudah menjadi kenangan, sayangku.
Lihat saja seperlunya, jangan terlalu banyak.
Agar kamu bisa hidup dengan nyata di saat ini, bukan terbelenggu di masa lalu yang menjadikan kamu tak bisa melihat pelangi hari ini.

Jadi Amira sayang,
Andai kamu menggunakan masa lalu yang indah untuk mensyukuri bahwa kamu pernah mengalami hal indah itu, dan mengingat masa lalu yang sedih untuk mensyukuri bahwa saat ini kamu sudah melewati masa-masa kelabu itu…
Maka alasan apalagi yang membuat kamu bermuram hati di saat ini?

Bersyukurlah atas kenangan indah kamu, karena kamu pernah merasakan saat-saat bahagia itu..
Dan bernafas legalah atas kenangan sedih kamu, karena saat ini kamu sudah berjalan melewati masa sulit itu..



Jadi, tersenyumlah Amira..
Sesekali bolehlah kamu melirik ke belakang,
Namun tetaplah menatap ke depan.
Karena sisa hidup kamu ada disana.

Kuwait – Desember 2016

Untuk Amira dari Papa